artis-indonesia.net – JAKARTA – Raja Charles belajar bahasa Arab agar bisa saja membaca Al-Quran menarik perhatian. Menariknya, minat Charles memelajari Al-Quran cukup tinggi, pada mana ia terpesona dengan Islam.
Berawal dari Menteri Rnergi Qatar yang dimaksud bertanya pada Charles yang digunakan berbicara bahasa Arab dalam acara peluncuran Jaringan Alumni Qatar-Inggris. Charles kemudian menjawab bahwa beliau berupaya melakukannya.
“Saya pernah mencoba mempelajarinya tetapi saya menyerah. Bahasa Arab masuk ke telinga kanan serta mengundurkan diri dari dari telinga kiri,” ucap Charles diambil The Daily Beast.
Mengutip sumber rahasia menyatakan bahwa Charles sudah pernah mengambil pelajaran bahasa Arab selama enam bulan terakhir serta ia merasa terdorong oleh keinginan untuk dapat membaca Al-Quran pada bentuk aslinya.
Seorang juru bicara dalam Clarence House mengonfirmasi terhadap CNN bahwa Pangeran Charles sudah mengambil pelajaran tentang bahasa Arab. “Ia benar-benar telah lama mengambil pelajaran bahasa Arab,” kata juru bicara itu.

“Ia benar-benar berbicara bahasa Welsh seperti yang digunakan saya dengar sendiri. Bahasa Prancis adalah bahasa yang dimaksud pasti, juga ia sangat pandai di hal itu,” tuturnya lagi.
Dikutip Daily Mail, Charles berbicara bahasa Prancis dengan baik, sedikit bahasa Jerman lalu telah terjadi mengikuti pelajaran bahasa Wales. Ia sangat antusias untuk menggerakkan dialog antar agama serta telah lama berbicara tentang studinya tentang Al-Quran.
Dr Mohammed Bin Saleh Al-Sada, ketua asosiasi dan juga Menteri Energi Qatar kemudian mengungkapkan tidaklah ada kata terlambat untuk belajar. Raja kemudian mengamati siswa di dalam sana kemudian bertanya untuk Dnya Al-Yahri, lulusan Universitas Essex yang digunakan berusia 28 tahun. “Apakah Anda berpakaian seperti itu [di Inggris]?” Ia menjawab: ‘Tidak.’
Pekerja IT yang dimaksud kemudian mengungkapkan bahwa ia dan juga wanita Qatar lainnya mengenakan pakaian Barat, dengan jilbab yang mana menutupi kepala mereka, pada waktu dia masih mahasiswa.
Semua pria di area ruangan itu mengenakan thobe putih tradisional dari leher hingga kaki, dengan ghitra dalam kepala mereka yang digunakan diikat dengan pita yang disebut igul.