artis-indonesia.net – JAKARTA – Sejumlah penyakit menular bisa saja menjadi ancaman pada 2025 lantaran belum sepenuhnya hilang. Kondisi ini harus diwaspadai walaupun pandemi wabah Covid-19 kemungkinan besar sudah berlalu.
2025 diprediksi akan menjadi tahun yang mana penuh tantangan bagi dunia kesehatan, dengan kemunculan kembali beberapa penyakit berbahaya yang mana berpotensi menyebar luas. Penurunan tingkat vaksinasi, misinformasi, juga mutasi virus semakin memperburuk situasi.
Dari flu burung H5N1 hingga penyakit misterius di tempat Kongo, berikut adalah enam penyakit menular yang tersebut perlu diwaspadai pada 2025. Simak daftar lengkapnya agar Anda tetap saja waspada juga terlindungi, dilansir dari Times of India, Selasa (11/3/2025).
6 Penyakit Menular yang dimaksud Bisa Jadi Ancaman pada 2025
1. Flu Burung H5N1
Virus influenza burung H5N1, yang sebelumnya belaka menyerang unggas, sekarang semakin berisiko menyebar ke manusia. CDC telah lama mengonfirmasi 64 tindakan hukum infeksi pada manusia di dalam Amerika Serikat hingga Februari 2025, termasuk tindakan hukum fatal pertama pada Louisiana.
Meskipun belum ada bukti penularan antarmanusia pada AS, tingkat kematian yang digunakan tinggi pada unggas dan juga prospek mutasi virus menjadi perhatian utama. Ahli kondisi tubuh menekankan pentingnya kewaspadaan, teristimewa bagi dia yang tersebut kerap berinteraksi dengan unggas.
2. Campak
Penyakit virus yang digunakan sangat menular ini kembali merebak akibat rendahnya cakupan vaksinasi global. Hingga Februari 2025, CDC mencatatkan 164 tindakan hukum campak di tempat sembilan negara bagian AS, termasuk Alaska, California, serta Texas, dengan tiga wabah besar yang digunakan menyumbang 93 persen dari total kasus.
Dibandingkan 2024, total wabah tahun ini menunjukkan lonjakan signifikan. Campak dapat menyebabkan komplikasi kritis seperti pneumonia kemudian ensefalitis, sehingga upaya peningkatan vaksinasi menjadi langkah penting di pencegahan.
3. Polio
Meskipun telah terjadi diberantas dalam banyak negara, polio masih menjadi ancaman global, teristimewa di area Pakistan dan juga wilayah Afghanistan yang masih mencatatkan data tindakan hukum baru. Hingga tahun ini, Pakistan telah terjadi melaporkan enam kasus, sementara negara Afghanistan melaporkan satu persoalan hukum pada Februari 2025.