artis-indonesia.net – JAKARTA – Mantan Kepala Pelayan Kerajaan Paul Burrell telah dilakukan berbicara tentang Pangeran Harry sehubungan dengan artikel pedas Vanity Fair tentang Sussex juga berbagi pemikirannya tentang Duke yang digunakan ‘manja.’
Dikutip Mirror, Pangeran Harry telah lama mengalami pukulan baru pasca awal tahun yang sulit. Bahkan, Duke juga Meghan Markle menghadapi beberapa kegagalan besar. Sang Duchess terpaksa menunda peluncuran serialnya lantaran kebakaran hutan yang dahsyat di tempat LA, kemudian pasangan itu dicap secara brutal sebagai “turis bencana” setelahnya membantu di tempat pusat distribusi makanan untuk para korban.
Beberapa hari kemudian, sebuah artikel pedas sepanjang 8.000 kata tentang pasangan itu di area majalah Amerika Vanity Fair muncul. Artikel sampulnya, berjudul ‘American Hustle’, memaparkan seperti apa hidup ‘Di Balik Tujuan Bisnis Besar Pangeran Harry serta Meghan Markle, 5 Tahun Setelah Mereka Keluar dari Kerajaan’.
Artikel itu berisi klaim yang mana meresahkan tentang seperti apa rasanya bekerja untuk keluarga Sussex, keluhan dari tetangga merek di dalam Montecito, lalu tuduhan mengejutkan bahwa pribadi anggota regu Meghan telah terjadi menghubungi sebuah penerbit untuk “mengukur minat” pada sebuah buku pascaperceraian.
Dan sekarang, orang mantan staf kerajaan sudah membagikan pemikirannya tentang artikel itu – dengan dengan penilaian ‘langsung’ dia sendiri tentang sang Pangeran.
Paul Burrell bekerja sebagai kepala pelayan Putri Diana dari tahun 1987 hingga kematiannya pada 1997 juga menghabiskan banyak waktu dengan Harry kemudian Pangeran William ketika mereka masih anak-anak. Berbicara menghadapi nama Prime Casino, ia merenungkan situasi pasangan itu.
“Vanity Fair adalah media bergengsi, jadi menerbitkan artikel yang tersebut sangat memberatkan tentang Harry lalu Meghan merupakan preseden yang digunakan cukup besar. Saya sendiri belum pernah bertemu Meghan, tetapi bagaimana kemungkinan besar begitu berbagai orang lain salah? Itu tidak ada mungkin. Saya tahu dari pengalaman secara langsung betapa sulitnya Harry. Saya tahu betapa pemarahnya beliau dan juga betapa manjanya dia, lantaran saya mengalaminya sendiri. Dia terus-menerus hidup pada gelembung,” tuturnya.
Pangeran Harry serta Meghan belum menanggapi artikel Vanity Fair secara terbuka, tetapi menurut The Times, pasangan itu sudah membantah klaim ‘menyedihkan’ dalam balik layar.
Pakar humas kerajaan juga mantan sekretaris komunikasi mendiang Ratu, Ailsa Anderson, mengklaim bahwa kebijakan pasangan itu untuk bukan menanggapi kemungkinan besar dikarenakan fakta bahwa merekan akan “menambah materi bakar ke pada api” apabila merekan melakukannya. Dia mengungkapkan pada episode terbaru dari Hello!’s A Right Royal Podcast.