artis-indonesia.net – JAKARTA – Barbie Hsu ditolak pemasangan ECMO ketika di kondisi kritis, yang akhirnya mengungkap faktor resmi kematiannya. Keputusan medis ini menjadi sorotan publik, mengakibatkan pertanyaan seputar kondisi kondisi tubuh artis Taiwan itu sebelum meninggal.
Dilansir dari KBIZoom, Rabu (5/2/2025), Barbie Hsu meninggal dunia di dalam Negeri Matahari Terbit pada Minggu, 2 Februari 2025 akibat komplikasi influenza dan juga pneumonia berat. Kematian mendadaknya mengakibatkan diskusi luas di dalam China.
Laporan dari Next Apple mengungkap bahwa Barbie Hsu di kondisi sehat sebelum bepergian ke Jepun bersatu keluarganya untuk liburan Tahun Baru Imlek. Namun, setelahnya 1-2 hari berada di area sana, ia mulai mengalami batuk parah yang digunakan tumbuh menjadi pneumonia.
Saat kondisinya memburuk secara signifikan, pemeran Shancai ini dilarikan ke rumah sakit untuk perawatan darurat. Namun, ia tidaklah diberikan ECMO (Extracorporeal Membrane Oxygenation), alat bantu hidup yang mana dapat menggantikan fungsi jantung juga paru-paru bagi pasien dengan gagal napas atau sirkulasi yang digunakan parah.

Foto/Instagram Barbie Hsu
Menurut laporan Next Apple, catatan medis resminya mencatat pemicu kematian bintang Meteor Garden yang disebutkan adalah sepsis.
Dokter spesialis bedah toraks selama Taiwan, Dr. Du Chengzhe, mengungkapkan bahwa pneumonia dapat memicu sepsis apabila kadar oksigen di darah atau tekanan darah bukan mencukupi, sehingga meningkatkan risiko syok septik. Ia menegaskan bahwa pneumonia yang tersebut tumbuh menjadi sepsis bukanlah hal yang digunakan mengejutkan.
“Pneumonia dapat menyebabkan sepsis. Jika kadar oksigen di darah atau tekanan darah tidaklah mencukupi, pneumonia dapat memburuk dengan cepat, sehingga meningkatkan risiko syok septik,” kata Dr. Du Chengzhe.
“Tidak mengherankan sebanding sekali bahwa pneumonia menyebabkan sepsis,” sambungnya.