artis-indonesia.net – JAKARTA – Apa itu terapi topi dingin atau cold cap therapy? Hal ini pasca Kate Middleton mengeksplorasi rambut rontok selama perawatan tumor ganas ketika berbincang dengan Katherine Field, pribadi pasien tumor ganas di tempat Royal Marsden Hospital, beberapa waktu lalu.
Katherine Field mengungkapkan terhadap People bahwa anggota Keluarga Kerajaan Inggris itu tidaklah perlu menjalani terapi topi dingin, sistem pendinginan epidermis kepala yang dapat membantu menurunkan kerontokan rambut selama kemoterapi.
“Saya benci, tetapi saya rasa itu berhasil. Hari ini ada sedikit rambut yang digunakan rontok, tetapi saya hanya saja mencoba menundanya,” kata Field.
Apakah Kate Middleton menggunakan terapi topi dingin?
Ketika ditanya apakah Putri Kate menyebutkan penyelenggaraan topi dingin, Field berkata: “Dia belaka berkata bahwa ia tiada perlu melakukannya. Jika ia kehilangan rambutnya, yang digunakan sangat ikonik, itu akan sangat buruk. Semua orang menyukai rambutnya!
“Itu seperti berbicara dengan orang teman tentang masa yang digunakan sangat buruk di hidup dan juga bagaimana Anda menemukan cara untuk melewatinya. ‘Menemukan normal baru’ adalah apa yang ia katakan, yang benar adanya,” tuturnya.
Terapi Topi Dingin
Dikutip Mayoclinic, terapi topi dingin dilaksanakan untuk menghindari rambut rontok. Pasalnya, kemoterapi yang dimaksud dijalankan pasien tumor ganas dijalankan untuk membunuh sel kanker, mengecilkan tumor sebelum operasi dan juga membantu perawatan lain bekerja lebih lanjut baik.
Kemoterapi tidak ada hanya saja membunuh sel kanker, tetapi juga memperlambat atau membunuh sel-sel sehat yang tersebut berkembang juga membelah dengan cepat. Ini adalah termasuk sel-sel yang digunakan menyebabkan rambut tumbuh, jadi rambut rontok adalah salah satu efek samping umum kemoterapi.
Kehilangan rambut dapat berkontribusi signifikan terhadap stres lalu kecemasan pasien. Namun, perawatan yang tersebut disebut terapi pendinginan dermis kepala membantu sejumlah pasien mempertahankan sebagian besar rambut mereka.
Kerontokan rambut kemungkinan besar tampak seperti biaya kecil yang dimaksud harus dibayar sebagai ganti kemoterapi yang ditujukan untuk mengobati tumor ganas atau mencegahnya kembali. Namun, bagi sebagian pasien, kerontokan rambut merusak citra diri mereka itu dan juga berfungsi sebagai pengingat terus-menerus tentang penyakit tersebut. Terapi pendinginan dermis kepala membantu melindungi privasi pasien dengan menurunkan efek yang dimaksud terlihat dari perawatan kanker, serta dapat meningkatkan nilai tukar diri lalu sikap pasien terhadap perawatan.
Terapi pendinginan dermis kepala menggunakan topi pendingin yang digunakan disetujui Badan Pengawas Penyelesaian dan juga Makanan yang tersebut menutupi rambut pasien lalu miliki cairan dingin yang bersirkulasi pada dalamnya. Tutup yang disebutkan terhubung ke komputer yang digunakan menjaga suhu cairan pada sekitar 32 derajat Fahrenheit. Tutup yang dimaksud miliki penutup yang tersebut menjaganya masih pada tempatnya kemudian suhunya tetap saja konstan.
Terapi tutup dingin
Pendinginan lapisan kulit kepala menghurangi kerusakan yang dimaksud disebabkan kemoterapi pada folikel rambut. Saat didinginkan, pembuluh darah di dalam dermis kepala menyempit, menurunkan aliran darah ke folikel rambut. Hal ini membatasi jumlah agregat obat kemoterapi yang tersebut masuk ke sel folikel rambut.
Biasanya, pasien memakai tutup selama 30 menit sebelum perawatan kemoterapi, selama pertemuan kemoterapi, kemudian selama 90 hingga 120 menit setelahnya. Sebuah penelitian yang digunakan dijalankan pada wanita yang mana menggunakan tutup pendingin pada waktu menjalani kemoterapi untuk tumor ganas dada menunjukkan bahwa 66% kehilangan 50% atau kurang dari rambut mereka. Hal ini dibandingkan dengan wanita yang tersebut bukan menggunakan tutup, dengan semua wanita pada kelompok yang disebutkan kehilangan tambahan dari 50% dari rambut mereka.
Efek samping terapi pendinginan epidermis kepala bersifat ringan kemudian dapat meliputi menggigil, sakit kepala, iritasi dermis kepala, kemudian ketidaknyamanan pada leher kemudian bahu.