artis-indonesia.net – JAKARTA – Sejumlah bintang Hollywood mendapat kecaman lantaran melanggar aturan penghematan air di area berada dalam kebakaran hutan , termasuk Kim Kardashian. Dia dituduh menyia-nyiakan sumber daya air penting yang tersebut seharusnya dapat digunakan untuk menyelamatkan rumah.
Dikutip Daily Mail, langkah-langkah penghematan air yang ketat sudah diberlakukan sejak 2022, dengan penduduk ‘biasa’ dibatasi untuk menyiram kebun mereka itu dua kali seminggu selama delapan menit setiap kali.
Namun, Kim Kardashian, yang mana tinggal di area sebuah rumah seharga 60 jt Simbol Dolar di dalam The Oaks – sebuah komunitas berpagar eksklusif dalam dekat episentrum, didenda oleh otoritas kota tahun itu sebab menggunakan 232.000 galon air lebih lanjut dari jatahnya.
“Para selebritas ini miliki rasa berhak. Semua orang diminta untuk mengempiskan air justru untuk situasi ini, untuk melestarikannya guna memadamkan api. Mereka terus menyiram dikarenakan merek sanggup membayar denda,” kata tetangga Kim Kardashian.
Kemarahan juga meningkat pada orang kaya yang dimaksud menyewa petugas pemadam kebakaran swasta dengan bayaran 2.000 Mata Uang Dollar per jam untuk melindungi rumah mereka.
Chris Dunn, pemilik Covered 6, yang dimaksud menyediakan layanan untuk kaum elit Hollywood, menyatakan teleponnya terus berdering. “Permintaan tak pernah setinggi ini,” ucapnya.
Seorang sumber mengungkapkan perkembangan kebakaran menunjukkan tidak ada ada yang dapat mempercayai kota untuk melindungi rumah. “Saya punya uang, jadi mengapa tidak?” ujarnya.
Hal itu terjadi pada waktu penduduk Mandeville Canyon lalu Brentwood mencoba melarikan diri ke tempat yang aman ketika Kebakaran Palisades mulai melanda beberapa rumah seharga jutaan dolar milik selebriti.
Petugas pemadam kebakaran kemudian helikopter juga terlihat mengitari area kebakaran juga menjatuhkan berbagai air ketika api seluas 22.660 hektare terus menyebar. Sementara,
Dinas Aspek Kesehatan Warga Kota LA mengeluarkan perintah kondisi tubuh masyarakat, yang tersebut menyatakan bahwa kebakaran yang disebutkan sudah ‘menurunkan kualitas udara secara drastis’ yang digunakan menyebabkan ‘risiko secara langsung serta jangka panjang bagi kebugaran masyarakat’.