artis-indonesia.net – BELITUNG – Menteri Peluang Usaha Pariwisata serta Sektor Bisnis Kreatif Sandiaga Salahudin Uno memfasilitasi para pembuat film dalam Belitung melalui Festival Film Bulanan sebagai upaya menggalang perkembangan komunitas film lokal.
“Kita harapkan Fesbul 2024 sanggup bergulir kemudian bisa saja lebih besar banyak menjangkau publik bidang perfilman lalu budaya Indonesia. Saya membayangkan pada Amerika ada Sundance Film Festival, tempatnya kecil, itu juga tempat untuk berwisata tapi dengan adanya Sundance Film Festival tanpa peringatan hidup tempatnya,” tutur Menparekraf Sandiaga ketika hadir di Sinema Keliling Festival Film Bulanan 2024 di area Bioskop NSC x Meirobie.
“Jadi saya sangat mengupayakan kalau ada Fesbul ini jadi cikal akan datang Festival Film Belitung yang digunakan menjadi kebanggaan kita,” kata ia lagi.
Sandiaga berharap melalui Fesbul dapat menumbuhkan juga menciptakan kolaborasi juga karya-karya berkualitas yang tersebut bisa jadi dinikmati oleh publik luas.
“Tadi kita menonton Film Thailand Mand in Your Area dari lokus satu, luar biasa oleh sebab itu menampilkan destinasi-destinasi wisata, menginspirasi saya bahwa setiap destinasi itu bisa saja memproduksi film pendek seperti itu, sangat simpel tapi menghibur, lalu jadi ingin ke Jogja. Tadi juga Pak Isyak berbisik punya ketertarikan apakah film tadi bisa jadi diputar di dalam Bioskop NSC x Meirobie,” kata Menparekraf Sandiaga.
Lebih lanjut, Menparekraf menyampaikan bahwa Belitung dinilai mempunyai studio alam, yang dimaksud semua tempatnya secara otomatis sudah ada menjadi studio pengambilan gambar yang digunakan baik.
Oleh akibat itu, ia ingin menyokong destinasi wisata di tempat Belitung Timur dan juga Wilayah Belitung yang digunakan kaya akan budaya juga kekuatan alam sebagai lokasi syuting.
“Kemarin saya meninjau secara langsung proses syuting film terbaru horor ‘The Bell’ di area Desa Wisata Lenggang, Kecamatan Gantung Belitung Timur Beltim. Mudah-mudahan ada lebih banyak banyak film-film yang tersebut syuting di dalam Belitung, serta tambahan berbagai anak muda yang tersebut berpartisipasi, sehingga efek Laskar Pelangi yang digunakan terjadi di area awal tahun 2000 itu sanggup terulang kembali,” kata Menparekraf.
Pendiri NSC X Meirobie, Isyak Meirobie,menyampaikan niatnya untuk menimbulkan kompetisi film di area Belitung, agar mampu melahirkan sineas-sineas baru dari Belitung.
“Nanti dibantu bikin workshopnya oleh Kemenparekraf, tempatnya telah tersedia, kita sanggup buatkan kompetisi satu tahun beberapa kali, nanti formatnya kita tayangkan secara gratis, lalu kita akan mengundang para pelajar untuk nonton gratis sehingga kita sanggup melakukan ini secara rutin. Pada akhirnya lahirlah sineas nasional,” kata Isyak.
Turut mendampingi Menparekraf Sandiaga, Direktur Industri Kreatif, Musik, Film juga Animasi Kementerian Peluang Usaha Pariwisata kemudian Kondisi Keuangan Kreatif (Kemenparekraf) Mohammad Amin Abdullah.