Berita Seputar Artis & Entertainment
Berita  

Jejak Digital Ridwan Kamil juga Pramono Anung Disorot, Warganet Bandingkan dengan Anies

artis-indonesia.net – Jakarta – Jejak digital dua akan segera calon Gubernur Jakarta, Ridwan Kamil  serta Pramono Anung, kembali mencuat kemudian menjadi perbincangan hangat di area platform digital X. Warganet dengan cepat menyebarluaskan tangkapan layar cuitan  lama mereka, yang dimaksud dinilai seksis dan juga misoginis, mendekati Pemilihan Gubernur (Pilgub) Ibukota Indonesia 2024. Tak semata-mata itu, warganet juga membandingkan jejak digital keduanya dengan Anies Baswedan, mantan Gubernur DK Ibukota yang mana batal mencalonkan diri kembali pada Jakarta. 

Jejak Digital Ridwan Kamil lalu Pramono Anung Berisi Candaan Seksis

Beberapa cuitan lama Ridwan Kamil kemudian Pramono Anung yang tersebut bernada seksis serta mengobjektifikasi perempuan pada masa kini diangkat kembali oleh warganet. Mereka ramai-ramai menyoroti pandangan kedua akan datang calon gubernur itu terhadap isu perempuan dalam masa lalu. Cuitan Ridwan Kamil, yang mana diunggah sekitar 10 hingga 11 tahun lalu, berisikan komentar-komentar yang dinilai seksis, mengobjektifikasi perempuan, serta candaan vulgar. 

Salah satu cuitannya pada 1 April 2011 berbunyi, “Tips Bank: Sblm menerbitkan rek, lihat ukuran lingkar dada customer service anda. Kl terlalu besar, curigai. Segera pindah ke Bank lain. #MD.” Cuitan ini dianggap bukan semata-mata merendahkan perempuan, tetapi juga menunjukkan objektifikasi tubuh perempuan.

Pada 9 Juni 2010, Ridwan Kamil juga pernah menulis objektifikasinya terhadap sebagian perempuan masyarakat figur, bahkan salah satunya ada Mbak Tutut atau Siti Hardijanti Rukmana, putri Presiden Soeharto sekaligus mantan Menteri Sosial. “Hasil survey hr ini: Bodi Jupe. Wajah Luna. Otak Sri Mulyani. Suara Agnes Monica. Goyangan Dewi Persik. Duit Mbak Tutut.  #gadisidamanpria,” tulis Emil, panggilan akrab mantan Gubernur Jawa Barat itu pada cuitannya.

Beberapa cuitan telah dihapus oleh Emil, namun tangkapan layar yang diunggah warganet justru semakin banyak mencuat di dalam media sosial. Seiring dengan viralnya cuitan-cuitan lama tersebut, RK pada 25 Agustus dengan segera merespons dengan permintaan maaf melalui media yang sama. Ia mengaku bahwa pada pada waktu itu, beliau juga bagian dari warganet yang digunakan penuh kritik dan juga merasa bebas beropini di dalam media sosial.

“Dulu 12-15 tahun yang mana lalu sebelum jadi pejabat publik, saya memang sebenarnya berpartisipasi bermain Twitter (sekarang X). Sebagaimana nature-nya media tersebut, saya berekspresi secara bebas. Kadang penuh kritik pedas, kadang nyindir, banyak juga nyinyir. Sering saya katakan di tempat mana-mana, dulu saya adalah netizen yang tersebut marah—bahkan julid,” tulisnya.

Emil juga mengakui bahwa cuitan lamanya tiada bijak, termasuk ketika menyampaikan kritik.“Bagaimanapun, untuk twit-twit saya yang lama, saya akui dulu saya kurang bijak juga mungkin saja kurang literasi-bahkan kurang sopan,” tulis Emil.

Sementara itu, Pramono Anung, yang digunakan merupakan calon gubernur dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), turut menjadi sasaran warganet. Cuitan lamanya yang dimaksud bernada seksis pun kembali padat dibicarakan. Misalnya, pada 8 Oktober 2011, Pramono mencuit, “Cewek berbaju seksi itu aneh, dilihatin dibilang kita kurang ajar, kalau kita cuekin, dibilang kita homo #Nyantai ah.” 

Ia juga pernah menulis komentar yang tersebut merendahkan perempuan di konteks pakaian pada 12 November 2010, “Kesamaan LOKET serta T*KET.. Kalau pengen tahu sama2 DIINTIP..#nyantai ah.”

Selanjutnya, Warganet Bandingkan RK kemudian Pramono dengan Anies Baswedan >>>

  • 1
  • 2
  • Selanjutnya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *