artis-indonesia.net – Jakarta – Hounds of War, film terbaru karya Isaac Florentine, sukses menyebabkan penonton ke pada dunia gelap para tentara bayaran. Film ini menampilkan deretan aktor kawakan seperti Frank Grillo, Robert Patrick, kemudian Rhona Mitra yang memberikan performa mengesankan pada kisah yang digunakan penuh aksi kemudian pengkhianatan.
Cerita film ini berpusat pada sekelompok tentara bayaran elit yang mana dikenal dengan julukan ‘The Hounds’, kelompok dengan keterampilan tempur tak tertandingi di menjalankan misi-misi paling berbahaya. Di bawah kepemimpinan dari Grillo, merek terlibat pada sebuah konspirasi mematikan.
Review Film: Sinematografi yang mana Gelap serta Pertarungan Intens
Sutradara Isaac Florentine, yang digunakan dikenal lewat karya-karya film bela diri lalu aksi seperti Acts of Vengeance (2017) atau Ninja (2009) berhasil mengeksekusi adegan pertempuran yang digunakan penuh adrenalin dengan koreografi yang digunakan cukup cermat. Setiap adegan pertarungan pada Hounds of War dieksekusi dengan intensitas yang digunakan mengesankan, memperlihatkan realitas kejam dari pekerjaan tentara bayaran.
Grillo, yang dimaksud berperan sebagai karakter utama juga tampil memukau dengan pesonanya yang dimaksud khas. Akting Grillo sebagai pemimpin yang terjebak antara tugas serta dendam menambah kedalaman karakternya. Tidak hanya sekali Grillo, Robert Patrick yang tersebut berperan sebagai mentor kemudian pencipta tim, menyebabkan gravitas tersendiri yang mana menambah nuansa gelap pada tema film ini. Pengkhianatannya menjadi pemicu konflik utama, ketika The Hounds terjebak di konspirasi mematikan yang dimaksud dirancang untuk menghancurkan mereka. Pengkhianatan yang tersebut dijalankan oleh Patrick memicu konspirasi serta menciptakan ketegangan sepanjang film diputar.
Sementara itu, Rhona Mitra, yang digunakan berperan sebagai ahli taktik pada tim, memberikan dimensi lain dengan keteguhan emosional yang kuat. Mitra menghadirkan keseimbangan antara kekuatan juga kepekaan, menjadikannya sosok yang mana penting pada alur cerita yang dimaksud penuh ketegangan ini.
Florentine nampaknya memverifikasi bahwa setiap adegan pertempuran pada Hounds of War memiliki efek visual yang kuat. Sinematografi yang digarap dengan apik, teristimewa pada adegan-adegan yang tersebut gelap kemudian penuh ketegangan, berhasil meningkatkan intensitas film ini. Penonton seakan dibawa masuk ke di misi mendesak yang digunakan harus diselesaikan oleh The Hounds.
Plot Film Terkesan Klise
Meskipun menawarkan laga yang digunakan memuaskan, alur cerita pada Hounds of War terbilang klise. Tema pengkhianatan dan juga balas dendam yang digunakan diangkat sudah ada banyak dijumpai pada genre ini, menyebabkan beberapa penonton kemungkinan besar merasa plotnya dapat ditebak. Dialog di film ini juga terkadang terlalu klise, yang mana menghurangi dampak keseluruhan bagi penonton yang mencari dialog lebih tinggi intens.
Kendati demikian, kekuatan utama film ini terletak pada chemistry di tempat antara para pemeran utama, khususnya antara Grillo juga Patrick, yang dimaksud berhasil mengangkat narasi dan juga memproduksi penonton terlibat pada perjuangan merekan untuk bertahan hidup. Hounds of War tetap menjadi tontonan yang digunakan apik bagi para penggemar film aksi. Film ini mampu ditonton dalam bioskop Tanah Air mulai akhir September mendatang.