Berita Seputar Artis & Entertainment

Diungkit Soal Cuitan-Cuitan Lamanya untuk Maju DKI 1, Ridwan Kamil: Dulu Saya Netizen Julid

artis-indonesia.net – Jakarta – Calon Gubernur DKI Jakarta, Ridwan Kamil mengakui kicauan lamanya di area Twitter, sekarang X, terlalu nyinyir juga bukan bijaksana. Ia bahkan mengakui cuitan itu menunjukkan dirinya kurang literasi juga bukan sopan. Pengakuan ini diungkapkannya melalui klarifikasi panjang di dalam akun X-nya pada Ahad, 25 Agustus 2024. 

Ridwan Kamil Akui Kicauannya Julid lalu Penuh Kemarahan

12-15 tahun yang lalu sebelum jadi pejabat publik, saya memang sebenarnya berpartisipasi bermain Twitter (sekarang X). Sebagaimana nature-nya wadah tersebut, saya berekspresi secara bebas. Kadang penuh kritik pedas, kadang nyindir, kerap juga nyinyir. Sering saya katakan dalam mana-mana, dulu saya adalah netizen yang mana marah—bahkan julid,” tulisnya memulai klarifikasi.

Menurut dia, sejak menjadi pejabat masyarakat dari Wali Perkotaan Bandung hingga Gubernur Jawa Barat, ia menyadari kerap menjadi sasaran kritik netizen dalam media sosial. “Saya giliran balik dikritik, disindir, dinyinyiri di dalam media sosial,” tulisnya.

Suami Atalia Praratya ini pun mengaku bercermin terhadap dirinya ketika masih julid serta penuh dengan kemarahan. “Konon setiap orang akan menyeberangi fase-fase jadi tukang protes, anak muda yang mana rebel penuh kritik lalu sinisme,” tulisnya membela diri. 

Cuitan Ridwan Kamil yang mana Julid

Belakangan, sejak dicalonkan KIM Plus oleh 12 partai sebagai Gubernur DKJ/DKI Jakarta, cuitan-cuitan lama Ridwan Kamil menjadi sasaran tembak netizen. Warga Ibukota yang tidak ada suka dengan pencalonannya bergerak menyelam ke cuitan jauhnya yang dimaksud menyindir karakter orang Jakarta. “Tengil, gaul, glamor, songong, pelit, gengsian, egois, pekerja keras, tahan banting, pamer, hedon. Itu karakter orang Jakarta,” cuitnya pada 6 Juni 2011.

Ada yg menyampaikan Ibukota = kampung raksasa, bkn true metropolitan api perilaku masih bnyk yang tersebut kampungan,” cuitanya pada 12 Juni 2010. “Kawasan Mangga Besar DKI Jakarta itu seperti Azahari Sisers: Gak jelas lalu suka bikin kehebohan menggel*njang,” tulisnya pada 12 Juni 2011. Beberapa kicauan lamanya, termasuk dua cuitan di dalam berhadapan dengan sudah ada dihapusnya. 

Cuitan-cuitan lama Emil itu dicut ulang netizen sebagai ekspresi kekesalan mereka. Warga DKI yang berada dalam melakukan perlawanan Demokrasi Darurat ramai-ramai mengejek Emil yang dimaksud diusung partai-partai besar. Apalagi, ia selama ini dikenal Bobotoh, nama pendukung Persib Bandung. 

Minta Maaf lalu Minta Move On

Saya mohon maaf apabila ada pihak-pihak yang dimaksud tersakiti, terkritik, tersindir, atau terhina dengan cara saya berekspresi. Semoga saya sanggup lebih banyak baik lagi ke depan,” tulisnya.

Ia mengaku pernah minta maaf pada . 2017-2018 lalu banyak belajar dari perkara ini. “Itu memang sebenarnya saya yang dulu, saya yang dimaksud kurang bijak. Semua orang pernah protes, tapi proseslah yang tersebut akan membuatnya sukses,” tulisnya. Ridwan Kamil pun memita netizen untuk memaafkannya juga move on. 

Alih-alih diterima dengan baik, kicauan klarifikasi Ridwan Kamil ini bahkan makin menuai keras. Penerangan ini dilihat sampai 5,8 juta, di-retweet 9 ribu kali, juga dibalas 9 ribu banyaknya. 

Tenang aja pak, masa lalu itu tidak cerminan masa depan seseorang kok kalo kita setiap saat merujuk ke masa lalu, umar bin khattab harusnya masuk neraka akibat pernah mau bunuh nabi, tapi akhirnya jadi salah satu orang yang dimaksud dijamin masuk surga kan? tapi beda lah ya umar mirip anda mah,” balas seleb Tweet, Takdir Alisyahbana Ridwan yang kerap dipanggil Ustad Jek @jek___.

Sbnr’y permintaan maaf anda ini dapat diterima andai gak ada tweet yg dihapus. Tapi dengan menghapus sebagian tweet tsb malah menunjukan bahwa yg baper belum move on itu adalah anda,” balas seleb Tweet lainnya, @kaf***

Exit mobile version