Berita Seputar Artis & Entertainment
Berita  

Petinju Imane Khelif Alami Diskriminasi Gender, Selebritas Tanah Air Ikut Panaskan Suasana

artis-indonesia.net – Jakarta – Dugaan pelecehan kemudian ujaran kebencian yang tersebut mempersoalkan identitas gender petinju Aljazair, Imane Khelif, tak belaka dilaksanakan oleh tokoh masyarakat internasional. Sejumlah selebritas Tanah Air turut mengomentari isu yang dimaksud melalui akun media sosial mereka. 

Nama komika, Uus kemudian penulis naskah, Jenny Jusuf mencuat sebagai pihak yang tersebut terlibat memanaskan suasana. Sejak kontroversi gender Khelif sibuk dibicarakan dalam media sosial, keduanya turut mengoreksi juara Olimpiade Paris 2024 itu sebagai manusia laki-laki biologis. 

Cuitan Uus kemudian Jenny Jusuf Soal Imane Khelif

Melalui media sosial X pribadinya, @uusbiasaaja, komentar yang diunggah pada Kamis, 1 Agustus 2024 itu berbunyi, “Perempuan digebukin laki di tempat ring tinju. Next level dari udahlah gausah ikut-ikut rumah tangga orang.” Sejak Uus mengunggah cuitan tersebut, ia banjir hujatan dari warganet yang mana menilai pernyataan yang disebutkan sebagai bentuk pelecehan gender terhadap Khelif.

Tak berhenti dalam situ, Uus kembali menguatkan opininya dengan membagikan cuitan dari pengguna X lain yang dimaksud menyampaikan Khelif sebagai pria biologis. “Pria biologis Aljazair Imane Khelif telah terjadi mengalahkan Angela Carini dari Italia setelahnya belaka 45 detik di sesi penyisihan tinju kelas 66 kg dalam #Olimpiade. Sungguh memalukan! Bagaimana dengan hak-hak atlet wanita biologis? Di mana semua feminis pada waktu Anda membutuhkan mereka?,” tulis akun @vtchakarova. Dalam cuitan  tersebut, Uus menulis, “Halo feminis? Halooo… jangan pura-pura ga denger ya.”

Serupa dengan Uus, penulis naskah dan juga influencer Jenny Jusuf juga mengutarakan pendapatnya terkait isu ini. Melalui akun X pribadinya, @JennyJusuf, ia menyatakan dengan tegas bahwa Khelif adalah pria secara biologis. 

Ia bahkan menuliskan opininya yang disebutkan secara ilmiah, “Laki-laki dengan DSD XY punya kromosom XY, kadar testosteron pria, kemudian kerap dilabeli sebagai perempuan ‘hiperandrogenisme’. Bisa (secara tidaklah sengaja) didentifikasi sebagai perempuan, tapi merek sesungguhnya berjenis kelamin pria. He’s not trans. He’s BIOLOGICALLY MALE. (Dia tidak trans. Dia laki-laki secara biologis),” tulisnya.

Jenny menambahkan, meskipun Khelif diidentifikasi sebagai perempuan sejak lahir, ia tetap memperlihatkan tidak ada seharusnya berkompetisi melawan perempuan di olimpiade. Menurut Jenny, Khelif adalah laki-laki secara biologis serta tidak ada adil jikalau ia berjuang melawan atlet perempuan. “Bukan salah beliau atau Algeria. Ya masih gak boleh kompetisi lawan perempuan, akibat sejatinya beliau LAKIK.”

Di sedang maraknya ujaran kebencian terhadap Khelif, ada pula dukungan dari selebritas Tanah Air yang membela sang petinju. Salah satunya adalah Salshadilla Juwita, putri penyanyi dangdut Iis Dahlia. 

Melalui akun X miliknya, @salshaindr, pada Sabtu, 10 Agustus 2024, ia menyindir pihak yang digunakan meragukan identitas gender Khelif. Salshadilla menulis, “Lu ngeliat nyokap gw kumisan gitu jantungan kali yak,” ia merespon cuitan yang mempertanyakan kondisi fisik Khelif, yakni rambut di tempat jari yang dimaksud menurut akun yang disebutkan adalah indikator gender.

Imane Khelif Tempuh Jalur Hukum menghadapi Ujaran Kebencian juga Pelecehan

Sebelumnya, pada Jumat, 9 Agustus 2024, nama-nama besar seperti JK Rowling, Elon Musk, juga Donald Trump telah lama disebut di pengaduan pidana yang diajukan oleh Imane Khelif. Pengaduan yang dimaksud diajukan ke otoritas Prancis menghadapi dugaan pelecehan siber. 

Melansir dari laporan Variety, pengacara Khelif, Nabil Boudi, menjelaskan bahwa jaksa di area Prancis memiliki semua keleluasaan untuk menyelidiki siapa pun yang digunakan terlibat, termasuk tokoh-tokoh masyarakat di dalam luar negeri. Boudi menambahkan bahwa meskipun gugatan diajukan pada Prancis, cakupannya bisa jadi meluas ke luar negeri. 

Ia juga menegaskan, bahwa pihak berwenang di dalam Prancis siap bekerja identik dengan otoritas di dalam negara lain. “Untuk memerangi ujaran kebencian daring mempunyai kemungkinan untuk mengajukan permintaan bantuan hukum timbal balik dengan negara-negara lain,” ujarnya.

Boudi kembali menekankan bahwa penyelidikan akan mencakup semua pihak yang dimaksud dianggap terlibat, bahkan mereka itu yang mana sudah pernah menghapus cuitan atau memohonkan maaf.  “Jadi jikalau kasusnya dibawa ke pengadilan, mereka itu akan diadili,” kata Boudi.

X | VARIETY

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *