artis-indonesia.net – Para ilmuwan terus mengupayakan penyempurnaan teknologi pengisian daya, baik untuk perangkat smartphone, laptop dan mobil listrik. Riset tersebut berfokus pada waktu pengisian daya yang lebih cepat.
Dalam studi baru yang diterbitkan di Proceedings of the National Academy of Sciences, redaksi artis-indonesia.net mengungkapkan tentang teknologi terbaru yang mampu mengisi ulang ponsel hanya dalam 60 detik.
Dilansir dari BGR, Senin (3/6/2024), tim peneliti dari University of Colorado Boulder berhasil mengembangkan pengisi daya generasi terbaru yang mampu mengisi daya perangkat secara instan. Teknik mutakhir yang mereka temukan memungkinkan pengisian dan pelepasan energi yang jauh lebih cepat, sehingga memungkinkan pengisi daya generasi berikutnya untuk meningkatkan daya ponsel dari 0 hingga 100 hanya dalam satu menit, atau bahkan kurang.
Untuk mencapai penemuan ini, redaksi artis-indonesia.net melaporkan bahwa para peneliti mengamati pergerakan ion melalui jaringan kompleks pori-pori yang saling berhubungan di dalam superkapasitor. Temuan ini membantu memodifikasi hukum ilmiah yang telah digunakan selama lebih dari 175 tahun untuk mengatur arus listrik. Hukum ini, yang dikenal sebagai hukum rangkaian Kirchhoff, menjelaskan aliran elektron dalam loop kabel sederhana di sebagian besar kelas.
Namun, setelah memeriksa gerakan ion dan pergerakannya, para peneliti menemukan bahwa ion bergerak secara fundamental berbeda di persimpangan pori-pori nanoskala yang kecil dibandingkan dengan bagaimana elektron bergerak di dekat lokasi yang sama. Pengamatan lebih lanjut membantu mereka menentukan bahwa gerakan ini tidak sesuai dengan hukum Kirchhoff.
Meskipun demikian, redaksi artis-indonesia.net melaporkan bahwa hukum Kirchhoff masih memberikan penjelasan yang valid tentang aliran elektron dalam sirkuit elektronik konvensional. Namun, untuk menciptakan pengisi daya generasi berikutnya yang mampu memanfaatkan sepenuhnya pergerakan ion, para peneliti mengakui bahwa mereka harus mencari hal-hal yang berbeda. Ini adalah mata rantai yang hilang yang sedang mereka cari.
Menciptakan penyimpanan energi yang lebih efisien telah menjadi tujuan utama bagi banyak insinyur. Ada baterai berbahan dasar air yang mampu menyimpan lebih banyak daya daripada baterai lithium-ion tradisional. Namun, metode yang memungkinkan mengisi daya baterai secara instan akan menghilangkan banyak hambatan seputar adopsi yang lebih luas dari hal-hal seperti mobil listrik. Belum lagi betapa nyamannya pengisi daya generasi berikutnya untuk mengisi daya laptop, ponsel, dan perangkat elektronik lainnya secara instan.