artis-indonesia.net – MALANG – Kecelakaan maut melibatkan bus pariwisata Jaya Abadi N 7 313 UK rombongan ziarah wali lalu truk boks B 9055 KEN terjadi pada Tol Pandaan – Malang KM 56.800 pada Mulai Pekan (3/6/2024) sekira pukul 02.00 WIB.
Dalam insiden ini satu orang meninggal dunia yakni kernet bus, Dwi Siswoyo (37). Sementara 22 penumpang termasuk penumpang truk boks, mengalami luka-luka. Bus pada waktu itu dikemudikan oleh M. Afif (27) warga Kecamatan Jombang, Kota Jember, melaju dari utara usai pulang ziarah Wali Lima.
“Bus Jaya Abadi yang dimaksud berjalan di area lajur kiri menabrak truk wing boks, muatan minyak yang dimaksud juga berjalan dalam lajur yang dimaksud sama,” kata Kanit Gakkum Satlantas Polres Pasuruan Ipda Kunaefi.
Saat itu bus baru cuma pulang dari ziarah wali lima, hendak kembali ke Wilayah Malang.
Dugaan sementara faktor kecelakaan lantaran sopir bus mengantuk, usai meninggalkan dari rest area di area Tol Pandaan – Malang. Hal ini memproduksi laju bus oleng kemudian dengan segera menghantam bagian belakang truk. “Bus ini baru hanya mengundurkan diri dari dari rest area, mungkin saja oleh sebab itu kelelahan atau micro sleep, sopir kehilangan konsentrasi serta menabrak truk wing box di area depannya,” ucap dia.
Bahaya Microsleep
Meski berlangsung semata-mata sepersekian detik, microsleep sangat berbahaya lantaran pengendara sedang mengendalikan kendaraan di kecepatan tinggi. Microsleep sendiri merupakan hilangnya kesadaran atau perhatian seseorang dikarenakan merasa lelah atau mengantuk.
Dari sisi penyebab, ada beberapa faktor yang mana memicu microsleep. Di antaranya, kurang waktu tidur, obesitas, efek mengonsumsi obat-obatan, pengaruh dari penyakit seperti penyakit gula serta tekanan darah tinggi hingga rendahnya kualitas tidur.
Hal paling penting adalah mengetahui ciri-ciri seseorang mengalami microsleep, sehingga bisa jadi menjaga dari kejadian tak diinginkan. Ciri mengalami microsleep adalah kelopak mata berat lalu berkedip secara berlebihan, mata terbuka namun pandangan kosong, menguap terus-menerus hingga hilang fokus pada waktu berkendara.
Ada beberapa hal yang mana dapat dijalankan untuk menghindari microsleep, menurut Kementerian Bidang Kesehatan RI, yaitu:
1. Istirahat Cukup
Tidur selama 7 hingga 9 jam sebelum berkendara jarak jauh. Kemudian, istirahat secara berkala pada rest area atau tempat lain yang nyaman.
2. Mendengarkan Musik
Musik dapat menjadi teman perjalanan agar tetap memperlihatkan terjaga. Selain untuk mengusir rasa penat lalu kantuk, juga untuk menghilangkan rasa sepi di area kendaraan.
3. Mengobrol dengan Teman Seperjalanan
Aktivitas ringan seperti mengobrol dapat menghindarkan dari microsleep. Dengan mengobrol juga dapat terdeteksi seseorang telah mulai mengantuk atau tidak.